Berita Investasi – Perbedaan Saham dan Obligasi hingga saat ini masih saja ada yang salah mengartikan karena keduanya memiliki tingkat kepopuleran dan peminat tinggi. Meskipun keduanya sama-sama memberikan keuntungan, namun ada beberapa perbedaan antara Saham dan Obligasi sebelum berinvestasi.
Banyak investor pemula yang belum benar-benar mengerti Perbedaan Saham dan Obligasi. Secara umum, saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menanamkan modal untuk dapatkan keuntungan.
Pengertian Saham dan Obligasi
Saham adalah surat yang menjadi bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham artinya memiliki hak atas sebagian aset perusahaan.
Sedangkan Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi merupakan salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.
Perbedaan Saham dan Obligasi
Berikut ini beberapa Perbedaan Saham dan Obligasi yang harus Anda ketahui sebelum memulai berinvestasi:
1. Tingkat Keuntungan
Perbedaan pertama ialah tingkat keuntungan yang di dapat. keuntungan investasi saham bersifat fluktuatif yang dapat berubah sewaktu-waktu. Sedangkan Obligasi pendapatkan setiap bulannya bersifat tetap karena adanya surat perjanjian.
Jika Anda merupakan tipe investor yang suka dan berani dalam mengambil risiko, saham bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun jika Anda menginginkan hasil yang stabil, obligasi menjadi pilihan yang aman.
2. Batas Masa Berlaku
Perbedaan berikutnya yaitu masa berlakunya. Pemilik saham masih tetap memiliki hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan itu berdiri. Sedangkan Obligasi memiliki masa berlaku yang jelas di dalam surat. Obligasi juga memiliki keuntungannya sendiri karena jangka waktu yang sudah di tentukan tersebut.
3. Pajak yang Dikenakan
Perbedaan saham dan obligasi selanjutnya yaitu pajak yang dikenakan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa hasil yang diterima dari saham merupakan dividen atau keuntungan dari saham yang Anda miliki merupakan jumlah total setelah dipotong pajak.
Sebaliknya, pembayaran obligasi termasuk dalam biaya perusahaan, sehingga dapat dianggap tidak kena pajak.
4. Fungsi
Perbedaan berikutnya dapat di lihat dari ospek fungsinya. Jika Anda membeli saham sebuah perusahaan, artinya Anda memiliki sebagian porsi perusahaan. Sementara itu, Obligasi merupakan tanda bukti pengakuan utang antara penerbit surat dan pemegang surat.
5. Harga Jual-Beli Surat Berharga
Jika terjadi adanya inflasi, perubahan kondisi politik, atau gejolak kondisi ekonomi dalam suatu negara, harga jual-beli saham juga akan mengalami perubahan yang signifikan. Harga saham sangat rentan terhadap perubahan kondisi, sehingga risiko yang dihadapi biasanya lebih besar.
Sedangkan obligasi menawarkan harga yang lebih stabil, meskipun menghadapi berbagai kondisi keuangan. Sehingga, tingkat risiko kerugiannya pun juga tergolong kecil.
6. Hak Campur Tangan Perusahaan
Perbedaan antara obligasi dan saham selanjutnya yaitu hak Anda terhadap perusahaan. Pemilik saham mempunyai hak suara untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena ia memiliki sebagian porsinya.
Sementara itu, obligasi merupakan surat utang dan Anda tidak memiliki hak apapun atas perusahaan penerbit surat tersebut. Sehingga Anda tidak bisa ikut campur dalam urusan kebijakan perusahaan.
7. Kebijakan Saat Likuidasi
Perbedaan antara saham dan obligasi yang terakhir yaitu adanya kebijakan perusahaan saat likuidasi. Likuidasi sendiri merupakan proses pembubaran perusahaan serta penyelesaian urusan perusahaan seperti menjual harta perusahaan, menagih piutang ke rekan bisnis, melunasi utang, dan juga pembagian sisa harta kepada pemilik perusahaan.
Saat perusahaan dalam keadaan pailit, pemilik utang dan obligasi akan diprioritaskan. Hal ini dikarenakan Anda akan mendapatkan modal serta bunga sesuai dengan perjanjian.
Sedangkan bagi pemilik saham akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan porsi kepemilikan setelah kewajiban utang perusahaan saat likuidasi telah dilunasi.
Sumber : cnbcindonesia.com